Jumat, 24 April 2009

lama gag posting....back to GEMBEL!!!!!!

ampun!!!!!
lama gag posting...aku aja lupa punya blog...hwahahaha...

huaduh...pada intinya kehidupan saya ya tetep aja kaya sebelum dan sesudah mengenal blog,
hufh...terlalu gembel untuk diceritakan.

dan sekarang masalah utama--> GAGAL MENJADI DEWASA!!!!!
hhuhuhuhu...
ini bermula dari pernyataan orang" yang bertubi" yang mengatakan bahwa saya tidak pernah DEWASA!!!-->jleb...jleb...
sakiiiit.....bwanged!!

______________________________________________________________________
people think : i never grow up
it's explain : my soul is trapping in child's body
actually : i can have an adult thinkin!!!!
..................but...................
people say : it's mean NOTHING!!!
_______________________________________________________________________

hufh...atas dasar pemikiran di atas,,,, maka saya memutuskan untuk melakukan perubahan.
diawali dengan memakai HIGH HEELS....dan berakhir GEMBEL lengkap dengan kaki lecet plus lumuran minyak tawon!
hix...











Selasa, 23 Desember 2008

CALM DOWN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Hduu...dee.is keceplosan...(lagi!)
_____________________________________________________________________

minggu ini adalah minggu PMS sedunia!!!
hufh...hufh...hufh!!!
ngga tau knapa,, akhir' ini banyag yang sensitiff!! wabahnya bgerak cepat dan mudah mnularr....

s'akan gag cukub tkena pnyakit yang menahun (sial selalu-red),, kali ini... epidemi itu dgn sukacita menyerang eike!!!!
_____________________________________________________________________
alkisah...eike memiliki tmand (sebut sajja X).

pada suatu hari yang diliputi wabah PMS, kebiasan si X sbgai 'pengangguran', memancing emosi yang dari tadi mendidih....
singkat cerita, eike berujar: "...lha kamu ndag penah kerja..."
X : .....(lupa dy ngmg apa. yg jelas omongan.qu NGAJLEB 100%)....

bgitulah....
akhirnya,,, qt marahan. Hufh,,, aqu ngga pnah sbgitu emosinya ke orang,,,,,

lama.lama dpikir,,, spertinya perlu juga aqu ngingetin kebiasaan buruknya,, tapi stelah menilai, menimbang, dan memperhatikan,,, sepertinya dya gag ngerti kesalahannya. Dan malah bbalik marah"....

well... mungkin d.sinilah kliyadan sifat asli masing".
sampai saat ini, aqu gag pnah kberatan d.bilang egois. Emmang itu k.nyataan.nya (tappi, aqu bakal mngubahnya. I'm promise!)...

hufh...aqu gag tau rencana Tuhan apa lagi yang bakal mwarnai idub.qu bsog....so, keep in smile!!!!

Senin, 22 Desember 2008

RESENSI FILM 'PRAHARA TSUNAMI BERTABUR BAKAU'

ide mencantumkan tugas di blog ini berangkat dari trephel...(maap ya tre,,, aku jadi plagiator dalam selimut...hhe)
isi resensi ini jugag copy-paste seenak-udel saiia dari situs maupun blog orang laen..
makanya,,, eike mmohon maap yang sebesar dunia,,, sedalam samudera,,,,dan setinggi langit diangkasa atas penjiplakan yang tanpa ijjin.. (klo ada yg tw minta ijin dimana,,, hub eeiike ya!)

here it go........
PRAHARA TSUNAMI BERTABUR BAKAU

Cerita ini berangkat dari perjuangan seorang Baba Akong yang secara gigih melestarikan lingkungan dengan menanam lebih dari 23 hektar bakau. Semangat menanam pohon bakau ini berawal dari bencana Tsunami yang terjadi tanggal 12 Desember tahun 1992 di Flores, NTT. Peristiwa itu menimpa bapak Victor Emanuel Rayon (60), orang tua yang sehari-harian bekerja sebagai nelayan di teluk Ndete – Magepanda - Sikka. Saat bencana mahadahsyat itu menggoncang Magepanda, baba Akong, demikian panggilan akrab untuk bapak Victor Emanuel Rayon, berusaha menyelamatkan diri dan isterinya serta anak-anaknya. Sesudah bencana mengerikan itu, baba Akong mengingat kembali sebuah adegan penting. Batu sebesar pondok itu nyaris menelan nyawanya dan keluarganya. Untung ada sejumlah pohon di hadapannya yang sanggup menahan batu raksasa itu. Kisah itu mengandung makna tersendiri bagi baba Akong, orang tua kelahiran Belu-Timor, 27 September 1947. Pohon-pohon yang menyelamatkan mereka dari guliran batu di saat bencana, memberi pelajaran berarti baginya untuk menanam pohon, khususnya pohon bakau di pantai Ndete-Magepanda. Saat itu prinsipnya adalah melindungi nyawa dari terjangan tsunami.


Akibat tsunami daerah yang ia tinggali dipinggir pantai tepatnya di desa Ndete, Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, NTT ditutupi air laut dan hingga kini desa tersebut ada didasar laut. Kejadian pahit yang membekas tersebut mendorong Baba Akong untuk menanam pohon Bakau di sepanjang pantai di daerahnya. “Kita tidak tahu, kapan bencana terjadi, entah malam entah siang. Lebih baik kita yang tinggal di pantai ini menanam pohon bakau sebanyak mungkin untuk melindungi diri dari terjangan gelombang pasang dan juga abrasi. Karena itu kita tidak perlu tunggu pemerintah. Saya tidak percaya orang-orang dari pemerintah yang bilang tanam anakan bakau di pasir tidak mungkin bakau itu tumbuh. Saya punya pengalaman dan saya belajar dari pengalaman sesudah bencana ’92. Saya berhasil menanam bakau di lahan yang sebagiannya tanah berpasir,” demikian tegas baba Akong.

Hingga kini pohon bakau yang tumbuh mencapai 23 hektar lebih. Kesemua perjuangan itu tidak dibiayai oleh pemerintah atau siapa saja tetapi pribadinya sendiri yang mana biaya perawatan dan pembibitannya diperoleh melalui menjual ikan. Hasil jualan ikan ia gunakan membeli bibit pohon bakau. Atas kesadaran ini ia menjaga hutan bakau hasil jerih payahnya sendiri, siapa pun tidak boleh menebang pohon bakau bahkan menembak burung- burung yang ada di dalam hutan bakau tersebut.Baba Akong selama lebih dari 10 tahun telah berupaya menanam bakau guna meminimalisir terjadinya abrasi bibir pantai di sekitar kepulauan NTT. Kesadarannya juga membuat dia sempat beradu mulut dan berkelahi dengan tentara Angkatan Laut yang hendak mencuri kayu dalam hutan bakau. Berkat perjuangan tersebut sekarang ia masuk nominasi Perintis lingkungan dalam penghargaan Kalpataru yang diberikan oleh Pemerintah di tahun 2008 ini.


Ternyata perjuangan Baba Akong tidak berhenti sampai disitu, setelah hutan bakau tersebut ada, banyak pihak yang ingin memperoleh keuntungan dari hutan bakau tersebut dengan cara-cara yang tidak baik(menebangi bakau secara liar, menembaki burung2 yang migrasi ke hutan bakau, dsb) sehingga berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem. Dengan keberaniannya pula, Baba Akong melawan semua ketidakbaikan itu.


Di tengah riuh-rendahnya tingkah laku manusia mengeksploitasi alam, baba Akong justru berusaha melestarikan lingkungan hidup. Belajar dari pengalaman bencana mahadahsyat itu, orang tua yang pernah bekerja sebagai nahkoda Kapal Barang Surabaya – Maumere ini, berhasil merintis hutan bakau di sepanjang pantai Ndete seluas 23 hektare. Ia sendiri mengusahakan pembibitan dan menanam dengan semangat melindungi kehidupan. Ia yakin dengan menanam bakau, persoalan seperti abrasi bisa diatasi. Ia berusaha untuk menjaga kelestarian hutan bakau dengan cara terus menanam dan menanam lagi ratusan ribu anakan bakau pada lahan yang masih kosong. Dengan cara yang telah dirintisnya sejak tahun 1993 yang lalu, hutan bakau di Ndete pun kini berubah menjadi tempat berlindung ribuan burung yang terdiri dari berbagai jenis.

Melalui film dokumenter ini, kita dapat menyaksikan bahwa Baba Akong memang mempunyai pengalaman yang unik. Ketika memulai pekerjaan ini, orang-orang gunung yang tidak tahu-menahu soal bencana yang pernah ia alami, tak hentinya menertawai ia dan pekerjaannya. Suatu hari saat melihat baba Akong sedang bekerja, orang-orang gunung meragukan pekerjaannya yakni menanam anakan bakau di atas tanah berpasir. Lain kali, mereka justeru menganjurkan supaya baba Akong membuka lahan untuk membuat kebun saja, sebab pekerjaannya itu dipandang sebagai sesuatu yang sia-sia belaka.

Namun bersama keluarganya, ia tetap teguh berpegang pada prisipnya. Bahkan ia sendiri pernah menolak bekerja sama dengan dinas kehutanan yang juga meragukan caranya menanam bakau di tanah berpasir. “Secara alamiah bakau itu tumbuh di darat, bukan di dalam air. Karena itu kita bisa menanam di atas pasir. Yang paling penting adalah ketekunan dan kesediaan kita untuk merawatnya sehingga bisa berkembang baik. Pahon-pohon bakau yang ada di dalam air itu, awalnya di darat, tetapi abrasi menyebabkan pohon-pohon menjadi bagian dari air laut,” kata baba Akong sambil menunjuk serumpun pohon bakau di dalam laut.

Menyimak pengalaman baba Akong dalam film ini, patut diakui, bahwa masyarakat seharusnya menjadi basis penanganan bencana. Pengalaman bencana seharusnya menjadi dasar membangun kembali alam yang kian terkikis oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab. Bahwa relasi yang tidak seimbang antara manusia dan alam sudah riil menjadi penyebab terjadinya sebagian besar bencana alam di republik ini. Relasi yang tidak seimbang itu menunjukkan dominasi manusia terhadap alam makin tidak terbendung seiring dengan bencana alam yang kian rutin.

Alam tidak lagi dipandang sebagai teman hidup atau sesama ciptaan. Sebaliknya alam dipandang lebih sebagai obyek yang dapat dieksploitasi secara tidak bertanggung jawab. Bila relasi manusia dengan alam terus berlangsung dalam konteks subyek – obyek seperti ini, maka jangan terkejut bila alam segera memberi ultimatum kiamat dengan petaka banjir, tanah longsor, gempa bumi atau tsunami yang mahadahsyat.

Eksploitasi yang besar-besaran terhadap lingkungan alam telah berakibat pada terganggunya kehidupan ekosistem. Burung-burung serta binatang lainnya, yang sebelumnya memiliki hutan sebagai habitatnya, kini hidup merana. Ada yang bereksodus tetapi yang lain telah punah karena ketiadaan tempat tinggal. Sedangkan mata air berkurang, karena air hujan yang turun ke bumi mengalir di atas permukaan tanah setelah tumbuhan pengisap air hujan ke dalam tanah ditebang habis. Akibatnya struktur tanah bertambah labil karena akar kayu pengikat tanah telah lapuk. Kondisi ini sudah tentu mempermudah terjadinya erosi, banjir, tanah longsor dan bencana kekeringan pun tak terhindarkan.

Kita seharusnya belajar lebih banyak lagi dari bencana alam di tahun-tahun silam dan menjadikannya sebagai basis untuk mengatasi bencana. Sebab tanpa membangun basis seperti ini, kita tak mungkin mengelakkan diri dari bencana yang bisa terjadi setiap saat. Tentang bencana alam tersebut, tak perlu lagi menunggu lebih lama, sebab krisis besar telah dimulai.

Kini baba Akong justru merasa senang karena ia bisa bermitra dengan pemerintah dalam usaha memelihara kelestarian alam khususnya wilayah pantai. Kemitraan dengan pemerintah itu bisa tampak lewat penunjukan dirinya sebagai pemimpin kelompok rehabilitasi Lingkungan Pantai. Baginya, sekalipun pemerintah kerap tidak mendukung secara finansial, ia tetap setia melakukan usaha pembibitan sehingga kelompok yang dipimpinnya tetap langgeng. Sering ia menghabiskan uang pribadi hanya untuk mengontrol dan memberi pelatihan bagi anggotanya yang berjumlah 15 orang. Sayangnya, ia menilai bahwa kelompok lain bekerja dengan sikap ketergantungan pada bantuan pemerintah yang acapkali tidak proaktif.

“Bagi saya, pengalaman bencana merupakan prinsip lingkungan hidup,” demikian baba Akong. Karena berpegang teguh pada prinsip yang demikian itu, ia bekerja dengan sepenuh hati. Ibu Anselina Nona dan keenam anaknya pun turut tak kalah aktif melakukan pembibitan. Ratusan ribu anakan bakau dipesan dari berbagai daerah, termasuk yang berasal dari Mukosaki di wilayah Ende hingga perbatasan Larantuka – Maumere. Baba Akong sendiri mengatakan bahwa di wilayah Flores ini terdapat duabelas jenis bakau, namun hanya dua jenis bakau yang merupakan bibit unggul. Kedua jenis bibit unggul itu adalah Avicennia Marina dan Rhizophora Mucronata. Kedua jenis bibit unggul ini bisa tumbuh di air tawar maupun air laut. Baginya, penanaman bakau di pantai Ndete oleh masyarakat sering gagal bukan karena kondisi alam tidak mendukung, sebaliknya karena masyarakat dan juga pemerintah masih mengutamakan “proyek” (uang).



Setelah menyaksikan film yang sangat menginspirasi tersebut, kita dapat menyimpulkan amanat bahwa dimana saat semua orang tidak pernah berfikir untuk menjaga alam dan lingkungan tempat mereka hidup, saat semua orang hanya bisa merusak tanpa mau menjaga dan memperbaiki, tetapi ada segelintir orang yang ternyata masih peduli. Peduli untuk menyelamatkan alam dan lingkungan dari kerusakan dan kemusnahan, tanpa berfikir untuk mendapat upah atau tanda jasa. Banyak orang yang memiliki pendidikan tinggi yang mumpuni, acuh terhadap lingkungan dan kelestariannya, tetapi banyak juga orang yang hanya dengan berbekal tekad kuat tanpa dilandasi pendidikan yang layak mampu untuk berbagi teladan kepada semua orang. Begitu malu saya dengan semua itu. Begitu saya merasa belum berperan sedikitpun dalam menjaga bumi dan seisinya.

Jumat, 19 Desember 2008

BELUUUMM USSAII!!!!

sapa bilang udah kelar???
wenag.e... blom yo!! sampeg 'nag.kanag.children' itu blom MATI KUTU... blom bisa d.bilang PELAJARAN!!!

aqu baru lyad cara minta maap yang jitu dan d.tanggung bikin 'tambah gwatel'-----> minta maap sambil ngemut lollipop! (?)

woohh... muaniis banget...
dijamin ga bakal d.maapin... dah!

dasar pada ga ngrasa salah....

lha mosog... 'si pelaku' bersabda,"...maap, kag! jaket klas.qu blom selese...."
lha teros? apa hubungannya cobag!!!
____________________________________________________________________

hdudu.... ribet! ini smwa bermula dari perilaku 'adeg"qu yang muanis'...

.:serigala bbulu domba... (serigala mana gitu yang mau? klo ga 'Adek.Yang.Pinter.Cari.Sensasi')
.:menggunting dalam lipatan....(pinterrnya....keahlian khusus TK,,,si!)
.:duri dalam daging!!
.:musuh dalam slimut.
.:bintitan dalam ketiak.....kwapok!!!

kog bisa"nya menggunjing kakak kelas.nya dengan indah lewat fs???
hdoh.....!! gag sopan....
cuma gara" hal sepele---> lagu yang d.main.in band kelas.qu sama kya kelas.nya... sama pwersis.
padahal kelas.qu biasa ajja....eh lha kog mreka yang sensi.

qt d.bilang plagiator, lah...ngajag perang, lah....hufh!!!
dan parahnya.... qt dsuru makan piala!

pikiran bawah sadarqu : asyik.... ada makanan baru!!! lumayan.... ngemil piala!

pikiran warasqu : emang piala bisa d.makan?

pikiran marahqu : AAARRRGGH!! KURANG DIHAJAR!!! HANCRUTT! @#%$^%&%*!!!!
PIALANYA KERASSS BANGET!!!

_____________________________________________________________________

walhasil... dengan menggebu"... kelas qt akhirnya minta penjelasan ke mreka...

eh... blom apa" mreka uda tmehek"...
dan yang gag meaning.... si pelaku (seperti yang telah d.sebut d.atas) malah membuat pengakuan dosa... huh!!!!

Rabu, 17 Desember 2008

DAMN IT durudum DUMB!!!

waaa....

senangnya....
aqu baru tau...
kLo ada makanan baru!!!!

U KNOW WHAT???
they called it----->>> 'PIALA' (jreng")

dan bodo.x.....
kog ga dari duLu ae aqu rebutan... ya??

dwuh...dwuh!!!

aqu yang 'TELMI'? ap nag.kanag.children itu se,,,, yg 'PUINTER' (????)


yang jelass... aqu akhirnya bisa tauu kLo peLajaran itu ad d.manapun....
tmasug bLajjar mnghormati 'KAKAK KELASS'

wokkeiiii.....
thx 4 ur attention 'ADEK YANG MUANNIS' (?)

BACK TO O.EL!!!!

hwahhhh....
stela lama tpendam dlam nestappa....
akhirrnya bisa posting gy!!!!

hufh!!!!

bwanyak....bnget pristiwa tlupakand...
yg tk lain dan tk bukand d.dominasi k.dodolan (slalu) saiiia...

especially..
my sorrowness birthdeei...Happy Birthday Myspace Comments

hufh...

Jumat, 14 November 2008

Ketika Ku Mengenal 'Pintu' Part I

Kisah perjalanan.qu mencari jati diri, 31 Okt...
Diana dalam Berita....
_______________________________________________________________________________________
'Cekikikan.lah sbelum kao tercekik tak berkutik'
peribahasa yang sangad melekad dalam hati.qu (hadoh...lebaii) ibarad.nyah menusuk jiwa, menohok sukma, (dan krena itulah...sukma pun membalas menghujam sekuat tenaga...namun narator tak mau kalah,, dilibasnya pemeran figuran itu sampai hampir punah...tapi ternyata...oouwwh sayang skali sodara" tokoh utama kita melotot dan ngamuk sejadi"nya. Dan berakhirlah ke-'lebai'an ini smua dengan satu jeritan membahana, "Waddooww!!" dan satu benjolan di pala narator pun mengakhiri sgalanya).

Gag tau kenapa, akhir-akhir ini aqu jadi rajin pulang sore. Kalo di skula blom sepi bner, rasa.nya gag pgen pulang. Brasa ngecengin penjaga skula ato Bang Eli (satpam kebangga.an Stetsa yang agak" negroito), padahal ya gag lah! Jumat, 31 Okt,, aqu cuma bdua Trephel... sisanya dah pada pulang. Maka, aqu dan Treph pun memutuskan sgera pulang. Lgian SMA 4 dah mulai temaram...yang tersisa hanyalah anak" BDI di musola yang suram ("Haduh, maap..gag bmaksud menghina. Suer samber gledek! Samber aja naratornya!").
Tapi tiba"...
Treph: Dis...dis, Mother Nature is Calling!!!
Aqu: (dalam hati) Oh... ada yang koling?! Mana? Kog hapenya gag diangkat?
Treph: Dis... anterin ke KM (kamar mandi) dulu, yah!
Aqu: Er...iya deh!
Aqu dalam hati: Wew, angkat telpon aja pake ke KM sgala. Oh, paling mau niru gaya.nya Supermen kali ya? Hi..hi..hi..
Aqu: Di situ ae ya, yang dket TU, kan ga serem.
Treph: Ya wes.
Treph: Lho, kog tutupan ya, Dis? Ada orangnya ta?
Aqu: Yo...iyolah wong ditutup. (jawab ngasal...masi bingung yang tadi. Guoblok, dodol! Belakangan aqu tau artinya Mader Necer is Koling ternyata adalah 'panggilan alam'. Doh, kog ga tau beres se, otag.qu?!)
Stelah beberapa menit kmudian...
Treph: (goyang"...mondar...mandir) Luama banget seh yang di dalem? Bneran ada orangnya gag seh?
Aqu: Hah...er...ada, lah! Ada suara 'kricik-kricik' gitu. (hadeh, gag jelas banged seh omongan.qu..Itulah tanda" otag ma mulut ga akur)
Setelah beberapa tahun kmudian...
Treph: (mulai ikutan gag singkron otag.nya...ngalihin perhatian ke telpon koin) Wik, lucu on telpon.nya,, ada lampunya!!
Aqu dalam hati (ADAH): Yah...gadis jaman Mbah Bejo is right here...
Aqu: He...he...he...(ktawa jayus) Anu Trep...kog lama ya? Prasaan KM.nya ga ada WC.nya de! Masag 'boker'? (dan kata" trakir terucap amat sangat jelas skali)
Setelah beberapa dekade kemudian...
Treph: (mulai ngambil ancang" ngebor)Dis, masag se, kamu gag mau nganterin ke KM murid?
Aqu: Emmm...
Treph: (mringas.mringis.nahan pip*s)Gapapa, ez! Masik rame ae, lho!
ADAH: Waduh...bakal mampus ktemu set*n berwujud nonik-nonik Belanda, de.
Aqu: ________
Treph: Lyaten itu... masik rame kan! Ada 'model' jugag.
Aqu: Iya, de! Aqu brani kalo ada 'model' itu. Scara, set*n yang takut ma begituan. (Ket: 'model' ialah areg klas satu ga penting, stinggi tiang listrik, bibir sok seksi ala Angelina Yuli...doh, pengen nggaruk tampangnya aja)
Namun, kenyataan berkata lain...
Treph: Er, Dis... tapi kayaknya walopun kamu brani, pecuma de!
Aqu: Glek!
Krik... kriik... kriiik...
Yah... gerbang menuju KM keramat telah ditutup...ga ada pilihan slaen kmbali ke KM penuh dosa tadi...
Aqu: (mendekat ke pintu KM yang membisu)Sapa seh ini? Bukan pala skula kan? Bukannya dah pulang ya?
Treph: (goyang gergaji ala Dewi Sisik)
Beberapa abad kemudian....
Aqu: (ngutak-ngatik kenop pintu)
Dan... detik" kemalangan pun dimulai...
Tiba" aja pintu merekah dan dalam sepersekian detik, kami atas nama dua orang tralala berlari membabi.ngepet...Menggemparkan sejuta umat BDI yang lagi ngemper di musola...
Anak" BDI dalam hati: Apakah yang dilakukan dua bocah tak berbentuk itu? Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan makhluk.nya berpasang"an. Subhanallah, dan benar sungguh dalil itu. Sebagaimana telah dipasangkan daripadanya seorang bocah yang 'tasnya' mirib Jeng Kellin dan bocah pembawa bekal layaknya anak TK itu. Sesungguhnya mereka GEJE adanya.
Sebagai kamuflase, kita brenti aja gitu di deket gerobak sampah kosong di depan musola...Dan Treph pun tanpa alasan nunjuk" tembok lumutan.
Treph: (masi nunjuk")Hhh...hhh...itu bagus...hufh..hufh...
Aqu: (meng.iya.kan takberdaya)He..eh
Aqu: Hah!!(terkejut ikan cucut)Psst..psst...penghuni KM.nya ke arah sini Treph, ya'pa ini?
Treph: Haduh!
Aqu: Treph...dua orang, lagi. Serem.on,,brasa di pilem horor..jreng".
Treph: Jjah...bukan.nya ntu anag BDI jugag yah? Duh...omongan kita slama ngantri penuh nista tadi kdengeran ga ya?
ADAH: Mampus...(Perlu kalian ketahui kawan, bahwasanya ada sebuah kata yang ada hubungannya dengan Per-'WC'an, luput dari sensor. Dan hal itu berarti menjatuhkan imej yang sudah eike bangun ini. T.T)
Aqu: (Kata Andre Hirata, situasi ini disebut...'TAMAT DALAM KALIMAT")___________________

Matahari telah terbenam...teletubbies berpamitan...
Dan begitulah akhir cerita mengenaskan.tragis.penuh intrik...Dua Bocah Tak Dikenal yang Lari Pontang-panting Ke Arah Musola itupun pulang dengan pasrah....

_______________________________________________________To Be Continued_____________________________________________________

NB:
Duo Penghuni KM Penuh Dosa: Lho, dua bocah deket gerobak sampah kosong itu, kog raib?
Anak" BDI: Hhhhahhhh...(hanya mendesah dan mengelus dada)